proposal pengajuan
BUDIDAYA
TANAMAN JERUK
“cv sweet citrus”
oleh
:
ani setiyati
7822
PEMERINTAH KABUPATEN
TEMANGGUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 ( STM
PEMBANGUNAN ) TEMANGGUNG
KOMPETENSI KEAHLIAN
AGRIBISNIS TANAMAN
PERKEBUNAN
Jl. Kadar Maron
Sidorejo, Kotak Pos 104, Telp (0293) 4901639
Temanggung 56221
2015-2016
Kata pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas limpahan taufik dan karunia-Nya sehinnga saya dapat
menyellessaikan proposal pendirian perusahaan ini tanpa halangan yang berarti.
Proposal ini memuat berbagai hal antara lain
berisi tentang latar belakang, tujuan, visi misi, serta lampiran-lampiran
sebagai penjelas.
Penyusun proposal ini tidak lepas dari
bantuan serta peran serta dari berbagai
pihak. Maka dari itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan proposal
ini.
Harapan kami proposal ini dapat menjadi acuan
atau pedoomandalam melaksanakan pendirian perusahhan home industry. Namun
demikian kami menyadari bahwa proposal ininmasih belum sempurna untuk itu kami
mengharap saran dan bimbingan serta kritikan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan proposal ini.
Batu, 31
desember 2015
PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Buah jeruk ( citrus
sp ) Merupakan salah satu jenis Buah-Buahan yang paling banyak
digemari oleh masyrakat kita,Oleh karena
itu tidaklah mengherankan, jika perkembanagan Tanaman jeruk pada Dekade 1970, hingga 1980 mengalami
perubahan populasi yang sangat tajam .
Pada saat ini sebagian besar petani Buah Menyadari, Bahwa
Komoditas buah jeruk memang dapat meningkatkan tarak hidup masyarakat terutamajenis
komoditas jeruk keprok yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi tahan simpan dan mudah
penyimpananya.
Di samping itu buah jeruk banyak menggandung vitamin,
Terutama vitamin
C dan vitamin A, Buah jeruk tersedia pada sepanjang tahun. Karena tanaman jeruk tidak
mengenal musim berbunga yang khusus, di samping itu tanaman jeruk dapat
ditanam dimana saja baik dataran rendah
maupun dataran tinggi.
Dengan permintaan akan buah jeruk sangat tinggi di
pasaran sekarang,maka dari itu menanan tanaman jeruk menjadi peluan bisnis yang
sangat bagus apalagi di daerah Temanggung Jawa Tengah belum banyak yang menanam
tanam jeruk.
1.2
Tujuan
Tujuan
dari pendirian usaha budidaya tanaman jeruk ini adalah sebagai berikut :
1. menciptakan
lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar perusahaan
2. untuk
memperoleh keuntungan dari budidaya jeruk
3. memenuhi
kebutuhan pasar lokal maupun luar negri yang kekurangn stock jeruk
(supermarket,pasar daerah,maupun konsumen)
4. mengajak
masyarakat untuk tahu bagaimana cara budidaya jeruk yang baik dan benar
1.3 VISI
1. Membangun
sebuah usaha (Home Industry) yang
bergerak di bidang budidaya tanaman jeruk
1.4 MISI
1.
untuk mengembangkan
hasil produk lokal daerah
2. untuk
mengurangi ketergantungan terhadap jeruk import dari luar negri
3. Membangun
sumberdaya manusia agar lebih terampil dalam budidaya jeruk
4. Mengurangi
pengangguran khususnya daerah sekitar industri
BAB II
ISI
2.1 Nama Perusahaan
cv SWEET
CITRUS
2.2 Komoditas
Perusahaan
BUDIDAYA TANAMAN JERUK
2.3 Penanganan Quality Control Perusahaan
Untuk Qualiti control pada bididaya
tanman sedikit berbeda dari Qualiti kontrol yang ada di pabrik pengolahan
makanan karena secara bahan,alat dan tata caranya berbeda,di bawah ini Quality
control pada budidaya tanaman jeruk meliputi sebagai berikut :
SYARAT
TUMBUH JERUK
1.
Iklim
·
Kecepatan angin yg lebih dari 40-48%
akan merontokkan bunga dan buah. utk daerah yg intensitas dan kecepatan
anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus
dgn arah angin.
·
Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan
5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan utk
perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman
ini sangat memerlukan air yg cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
·
Temperatur optimal antara 25-30°C
namun ada yg masih dapat tumbuh normal pada 38°C. Jeruk Keprok memerlukan
temperatur 20°C.
·
Semua jenis jeruk tidak menyukai
tempat yg terlindung dari sinar matahari.
·
Kelembaban optimum utk pertumbuhan
tanaman ini sekitar 70-80%.
2.
Media Tanam
·
Tanah yg baik utk budidaya jeruk adalah lempung sampai lempung
berpasir dgn fraksi liat 7- 27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus,
tata air dan udara baik.
·
Jenis tanah Andosol dan Latosol
sangat cocok utk budidaya jeruk.
·
Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg
cocok utk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5 dgn pH optimum 6.
·
Air tanah yg optimal berada pada
kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan
pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yg mengandung garam sekitar
10%.
·
Tanaman jeruk dapat tumbuh dgn baik
di daerah yg memiliki kemiringan sekitar 30°
3. Ketinggian Tempat
Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi
dari dataran rendah sampai tinggi tergantung pada spesies:
Macam Varietas
|
Ketinggian Tempat
( MDPL )
|
Keprok Madura
|
1
- 1000
|
Batu SS , Keprok
Garut
|
700
– 1200
|
Manis punten ,
waturejo , WHO , VLO
|
700
– 1200
|
Siem
|
0
– 700
|
Besar Nambangan , Bali
, Gulung
|
0
– 700
|
.
2.3.1
Process Quality Control
Merupakan pengendalian
mutu dalam proses Budidaya tanaman jeruk
A. Pembibitan
1. Persyaratan
Bibit
Bibit jeruk yg biasa
ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk.
Bibit yg baik adalah yg bebas penyakit, mirip dgn induknya (true to type),
subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak,
akar tunggang berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran bibit.
v Syarat
bibit bermutu :
Ø Bibit
harus bersetifikasi / berlabel biru (dikeluarkan oleh BPSB)
Ø Bibit
berasal dari okulasi
Ø Ditanam
di polibang
Ø Umur
± 10 —12 bulan
Ø Mengalami
2x pertunasan
2. Penyiapan Bibit
Bibit yg biasa digunakan utk budidaya jeruk didapatkan
dgn cara generatif dan vegetatif.
3. Teknik
Penyemaian Bibit
a) Cara generatif
Biji diambil dari buah dgn cara
memeras buah yg telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yg tidak disinari
selama 2-3 hari hingga lendirnya
hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).
hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).
b) Cara Vegetatif Jeruk
Metode yg lazim dilakukan adalah
penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. utk kedua cara ini perlu
dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yg dipilih dari jenis jeruk dgn
perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan,
tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang
bawah yg biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon,
Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.
Ø
Pengolahan Media Tanam Jeruk
Tanaman jeruk
ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika
ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yg akan ditamani
dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi
utk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini:
Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
Manis : jarak tanam 7 x 7 m
Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m
Lubang tanam hanya dibuat pada tanah
yg belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum tanah. Tanah bagian dalam
dipisahkan dgn tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan
atas dicampur dgn pupuk kandang secukupnya. Setelah penanaman tanah dikembalikan
lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat
jika jeruk ditanam di tanah sawah.
Ø
Teknik Penanaman
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim
hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk menyirami, tetapi sebaiknya
ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
- pengurangan daun dan ranting yang berlebihan
- pembukaan polybag, jangan sampai ikut tertimbun ketanah
- Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat.
- Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.
Ø
Pemeliharaan Tanaman
- Penyulaman : Dilakukan pada tanaman yg tidak tumbuh.
- Penyiangan : Gulma dibersihkan sesuai dgn frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
- Pembubunan : Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yg tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
- Pemangkasan : Pemangkasan bertujuan utk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yg sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yg kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dgn fungisida atau lilin utk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yg sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
- Pemupukan : Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut:
No
|
Nama Pupuk
yang di gunakan
|
1
|
Urea
|
2
|
ZA
|
3
|
KCL
|
4
|
Pupuk
Kandang
|
6.
Pengairan dan Penyiraman :
Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali
dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar
tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.
7.
Penjarangan
Buah jeruk : Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu
dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah
serta kualitas buah terjaga. Buah yg dibuang meliputi buah yg sakit, yg tidak
terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam
satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama
terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.
Ø HAMA DAN PENYAKIT
v
HAMA
TANAMAN JERUK
- Kutu loncat (Diaphorina citri.)
- Bagian yg diserang adalah tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda.
- Gejala: tunas keriting, tanaman mati.
- Pengendalian: menggunakan insektisida bahan aktif dimethoate (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC), Monocrotophos (Azodrin 60 WSC) dan endosulfan (Thiodan 3G, 35 EC dan Dekasulfan 350 EC). Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas, Selain itu buang bagian yg terserang.
2.
Kutu daun (Toxoptera citridus
aurantii, Aphis gossypii.)
- Bagian yg diserang adalah tunas muda dan bunga.
- Gejala: daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa.
- Pengendalian: menggunakan insektisida dgn bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC), Dimethoate (Perfecthion, Rogor 40 EC, Cygon), Diazinon (Basudin 60 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Malathion (Gisonthion 50 EC).
- Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.)
- Bagian yg diserang adalah daun muda.
- Gejala: alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok.
- Pengendalian: semprotkan insektisida dgn bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC, Basudin 60 EC), Malathion (Gisonthion 50 EC, 50 WP)< Diazinon (Basazinon 45/30 EC). Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.
- Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp)
- Bagian yg diserang adalah tangkai, daun dan buah.
- Gejala: bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun.
- Pengendalian: semprotkan insektisida Propargite (Omite), Cyhexation (Plictran), Dicofol (Kelthane), Oxythioquimox (Morestan 25 WP, Dicarbam 50 WP).
- Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)
- Bagian yg diserang adalah buah.
- Gejala: lubang yg mengeluarkan getah.
- Pengendalian: memetik buah yg terinfeksi kemudian menggunakan insektisida Methomyl (Lannate 25 WP, Nudrin 24 WSC), Methidathion (Supracide 40 EC) yg disemprotkan pada buah berumur 2-5 minggu.
- Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.)
- Bagian yg diserang Helopeltis antonii.
- Gejala: bercak coklat kehitaman dgn pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yg menjadi nekrosis.
- Pengendalian: semprotkan insektisida Fenitrotionmothion (Sumicidine 50 EC), Fenithion (Lebaycid), Metamidofos (Tamaron), Methomil (Lannate 25 WP).
- Ulat penggerek bunga dan puru buah (Prays sp.)
- Bagian yg diserang adalah kuncup bunga jeruk manis atau jeruk bes.
- Gejala: bekas lubang-lubang bergaris tengah 0,3-0,5 cm, bunga mudah rontok, buah muda gugur sebelum tua.
- Pengendalian: gunakan insektisida dgn bahan aktif Methomyl (Lannate 25 WP) dan Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian buang bagian yg diserang.
- Thrips (Scirtotfrips citri.)
- Bagian yg diserang adalah tangkai dan daun muda.
- Gejala: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang-kadang disertai nekrotis.
- Pengendalian: menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar matahari measuk ke bagian tajuk, hindari memakai mulsa jerami. Kemudian gunakan insektisida berbahan aktif Difocol (Kelthane) atau Z-Propargite (Omite) pada masa bertunas.
- Kutu dompolon (Planococcus citri.)
- Bagian yg diserang adalah tangkai buah.
- Gejala: berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur.
- Pengendalian: gunakan insektisda Methomyl (Lannate 25 WP), Triazophos (Fostathion 40 EC), Carbaryl (Sevin 85 S), Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian cegah datangnya semut yg dapat memindahkan kutu.
- Lalat buah (Dacus sp.)
- Bagian yg diserang adalah buah yg hampir masak.
- Gejala: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah.
- Pengendalian: gunakan insektisida Fenthion (Lebaycid 550 EC), Dimethoathe (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC) dicampur dgn Feromon Methyl-Eugenol atau protein Hydrolisate.
- Kutu sisik (Lepidosaphes beckii Unaspis citri.)
- Bagian yg diserang daun, buah dan tangkai.
- Gejala: daun berwarna kuning, bercak khlorotis dan gugur daun. Pada gejala serangan berat terlihat ranting dan cabang kering dan kulit retak buah gugur.
- Pengendalian: gunakan pestisida Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G, Basazinon 45/30 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Dichlorophos (Nogos 50 EC), Methidhation (Supracide 40 EC).
- Kumbang belalai (Maeuterpes dentipes.)
- Bagian yg diserang adalah daun tua pada ranting atau dahan bagian bawah.
- Gejala: daun gugur, ranting muda kadang-kadang mati.
- Pengendalian: perbaiki sanitasi kebun, kurangi kelembaban perakaran. Kemudian gunakan insektisida Carbaryl (Sevin 85 S) dan Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G).
- CVPD
- Penyebab: Bacterium like organism dgn vektor kutu loncat Diaphorina citri.Bagian yg diserang: silinder pusat (phloem) batang.
- Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye.
- Pengendalian: gunakan tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yg terserang CVPD. Gunakan insektisida utk vektor dan perhatikan sanitasi kebun yg baik.
- Tristeza
- Penyebab: virus Citrus tristeza dgn vektor Toxoptera. Bagian yg diserang jeruk manis, nipis, besar dan batang bawah jeruk Japanese citroen.
- Gejala: lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat.
- Pengendalian: perhatikan sanitasi kebun,
memusnahkan tanaman yg terserang, kemudian kendalikan vektor dgn
insektisida Supracide atau
Cascade. - Woody gall (Vein Enation)
- Penyebab: virus Citrus Vein Enation dgn vektor
Toxoptera citridus, Aphis gossypii. Bagian yg diserang: Jeruk nipis, manis,
siem, Rough lemon dan Sour
Orange. - Gejala: Tonjolan tidak teratur yg tersebar pada tulang daun di permukaan daun.
- Pengendalian: gunaan mata tempel bebas virus dan perhatikan sanitasi lingkungan.
- Blendok
- Penyebab: jamur Diplodia natalensis. Bagian yg diserang adalah batang atau cabang.
- Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yg menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas.
- Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi, bekas potongan diberi karbolineum atau fungisida Cu. dan fungisida Benomyl 2 kali dalam setahun.
5.
Embun tepung
- Penyebab: jamur Odidium tingitanium. Bagian yg diserang adalah daun dan tangkai muda.
- Gejala: tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda.
- Pengendalian: gunakan fungisida Pyrazophos (Afugan) dan Bupirimate (Nimrot 25 EC).
- Kudis
- Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian yg diserang adalah daun, tangkai atau buah.
- Gejala: bercak kecil jernih yg berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye.
- Pengendalian: pemangkasan teratur. Kemudian gunakan Fungisida Dithiocarbamate /Benomyl (Benlate).
- Busuk buah
- Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian yg diserang adalah buah.
- Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit.
- Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, celupkan buah ke dalam air panas/fungisida benpmyl, pelilinan buah dan pemangkasan bagian bawah pohon.
- Busuk akar dan pangkal batang
- Penyebab: jamur Phyrophthoranicotianae. Bagian yg diserang adalah akar dan pangkal batang serta daun di bagian ujung dahan berwarna kuning.
- Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering.
- Pengendalian: pengolahan dan pengairan yg baik, sterilisasi tanah pada waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah.
- Buah gugur prematur
- Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian yg diserang: buah dan bunga
- Gejala: dua-empat minggu sebelum panen buah gugur.
- Pengendalian: Fungisida Benomyl (Benlate) atau Caprafol.
- Jamur upas
- Penyebab: Upasia salmonicolor. Bagian yg diserang adalah batang.
- Gejala: retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit dikelupas.
- Pengendalian: kulit yg terinfeksi dikelupas dan disaput fungisida carbolineum. Kemudian potong cabang yg terinfeksi.
- Kanker
- Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris Cv. Citri. Bagian yg diserang adalah daun, tangkai, buah.
- Gejala: bercak kecil berwarna hijau-gelap atau kuning di sepanjang tepi, luka membesar dan tampak seperti gabus pecah dgn diameter 3-5 mm.
- Pengendalian: Fungisida Cu seperti Bubur Bordeaux, Copper oxychlorida. Selain itu utk mencegah serangan ulat peliang daun adalah dgn mencelupkan mata tempel ke dalam 1.000 ppm Streptomycin selama 1 jam.
2.3.2
Out Going Process Quality Control (OQC/Finished
Good)
Finished Good atau barang jadi adalah barang-barang yang sudah selesai
diproses dalam suatu proses produksi dan telah siap dipasarkan. Barang jadi hasil proses pengemasan sekunder akan
langsung dikirim ke gudang FG (Finished Good)
Apabila dinyatakan baik, maka prosuk
siap dipasarkan. Metode pengeluaran produk ini sebisa mungkin menggunakan
sistem FIFO (First In First Out).
Dengan sistem ini, tidak akan ada penumpukan produk dalam gudang.
Ø
PANEN
JERUK
v
Ciri dan Umur Panen
Buah jeruk
dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara
28–36 minggu, tergantung jenis/varietasnya.
v
Cara Panen
Buah dipetik dgn menggunakan gunting pangkas.
v
Perkiraan Produksi
Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah
per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia
sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yg dapat
mencapai 40 ton/ha.
Ø PASCAPANEN
v
Pengumpulan
Di kebun, buah dikumpulkan di tempat yg teduh dan
bersih. Pisahkan buah yg mutunya rendah, memar dan buang buah yg rusak. Sortasi
dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yg biasanya terdiri atas 4 kelas.
Kelas A adalah buah dgn diameter dan berat terbesar sedangkan kelas D memiliki
diameter dan berat terkecil.
v
Penyortiran dan Penggolongan
Setelah buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah
disortasi/dipisahkan dari buah yg busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai
dgn ukuran dan jenisnya.
v
Penyimpanan
Untuk menyimpan
buah jeruk, gunakan tempat yg sehat dan bersih dgn temperatur
ruangan 8-10 derajat C.
v
Pengemasan
Sebelum pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang
bambu/kayu tebal yg tidak terlalu berat utk kebutuhan lokal dan kardus utk
ekspor. Pengepakan jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. Buah disusun
sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah
tidak dapat bergerak. Wadah utk mengemas jeruk berkapasitas 50-60 kg.
Ø
STANDAR PRODUKSI
ü
Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: syarat mutu, cara
pengujian mutu, cara pengambilan contoh dan cara pengemasan.
ü
Diskripsi
Jeruk keprok adalah buah dari tanaman jeruk keprok
(Citrus reticulata LOUR) yg berkulit mudah dikupas, dalam keadaan cukup tua,
utuh segar dan bersih.
ü
Klasifikasi dan Standar Mutu
Jeruk keprok digolongkan dalam 4 (empat) ukuran yaitu
kelas A, B, C dan D, berdasarkan berat tiap buah, yg masing-masing digolongkan
dalam 2 (dua) jenis mutu, yaitu Mutu I dan Mutu II.
- Kelas A: diameter ˜ 7,1 cm atau ˜ 151 gram/buah.
- Kelas B: diameter 6,1–7,0 cm atau 101–150 gram/buah
- Kelas C: diameter 5,1–6,0 cm atau 51–100 gram/buah
- Kelas D: diameter 4,0–5,0 cm atau ˜ 50 gram/buah
- Keasamaan sifat varietas: Seragam, cara uji organoleptik
- Tingkat ketuaan: Tua, tidak terlalu matang, cara uji organoleptik
- Kekerasan: Cukup keras, cara uji organoleptik
- Ukuran: Kurang seragam, cara uji SP-SMP-309-1981
- Kerusakan, % (jml/jml): maks 5-10, cara uji SP-SMP-310-1981
- Kotoran: bebas, bebas, cara uji organoleptik
- Busuk % (jml/jml): maks.1-2, cara uji SP-SMP-311-1981
ü
Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti
terlihat di bawah ini. Dari setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dari
bagian atas, tengah dan bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified
random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah utk dianalisis.
- Jumlah kemasan dalam partai (lot) sampai dgn 100, contoh yg diambil 5.
- Jumlah kemasan dalam partai (lot)101 sampai dgn 300, contoh yg diambil 7.
- Jumlah kemasan dalam partai (lot) 301-500, contoh yg diambil 9.
- Jumlah kemasan dalam partai (lot) 501-1000, contoh yg diambil 10.
- Jumlah kemasan dalam partai (lot) lebih dari 1000, contoh yg diambil 15 (minimum).
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu
orang yg berpengalaman atau dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dgn badan
hukum.
ü
Pengemasan
Buah jeruk dikemas dgn
peti kayu/bahan lain yg sesuai dgn berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar
kemasan diberi label yg bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran,
jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil
Indonesia, daerah asal.
2.4 Penanganan Limbah
Perusahaan
Pada umumnya budidaya tanaman jeruk tidak
memiliki banyak limbah. Limbah yang dihasilkan dari budidaya tanam jeruk adalah
plastik bekas pupuk saja karena sebagian besar dari tanaman bisa membusuk dan
menjadi pupuk organik.
2.5 HRD dan Standar Pegawai Perusahaan
HRD
atau Human Resourches Developmen bertugas mencari atau menyeleksi pekerja yang
akan bekerja didalam perusahaan budidaya tanaman jeruk. Untuk mendapatkan
pekerja seperti yang diinginkan, perlu
diadakan klasifikasi standar yang harus dicapai. Namun untuk kisaran Home Industry standar pekerja perusahaan
disamakan. Persyaratan tersebut meliputi :
1. Pria/wanita
max 30 tahun
2. Pendidikan
minimal smk/sma sedrajat
3. mau
bekerja keras
4. Jujur,
terampil, cekatan dan bertanggung jawab
5. Bersedia
bekerja lembur
6. Bersedia
mendapat upah sesuai kebijakan yang telah disepakati sebelumnya
7. Diutamakan
berdomisili daerah sekitar perusahaan
2.6 Produk Hasil Olahan dan Sasaran Pemakaian
Lokal/ekspor
2.6.1 Produk Yang di Hasilkan
- Produk yang di hasilkan di di skala Home Industri ini adalah Buah jeruk segar yang banyak mengandung vitamin C, yang dinikmati secara langsung dikebun ataupun pesanan diantar sampai tempat tujuan
2.6.2 Sasaran Pemakai Produk
Buah jeruk adalah
buah
yang dapat dikonsumsi oleh semua usia. buah jeruk ini akan ditargetkan dipasarkan dengan beberapa fase,
diantaranya :
ü Jangka Pendek
Untuk rencana
jangka pendek, buah jeruk ini akan di
pasarkan sebagai produk buah lokal di pasar
daerah sekitar. Dengan bantuan penadah di pasar
tersebut, produk buah akan
didistribusikan kepada pelanggan.
ü Jangka Menengah
Seiring
perkembangan budidaya jeruknya lebih berkembang, pendistribusian seperti jangka pendek tidak akan
seimbang dengan jumlah produk buah jeruk hasil budidaya. Perluasan area pemasaran pada jangka menengah akan
diadakan sampai ke luar kota. Target yang dituju adalah pasar-pasar di luar
kota.
ü Jangka Panjang
Untuk jangka
yang akan datang,seiring dengan kualitas buah jeruk
yang di hasilkan dan
metode penanamannya yang semakin di padukan dengan ilmu pendidikan, produk buah ini akan direncanakan untuk di pasarkan di luar
provinsi. Namun, untuk jangka panjang ini diperlukan waktu yang cukup lama,
mengetahui untuk pemasaran luas perlu diadakan peningkatan kualitas produk
buah jeruk dahulu.
2.7 Sistem Pemasaran Produk/Jasa
Dalam
pemasaran produk buah jeruk ini strategi atau sistem pemasaran yang akan
diambil adalah sebagai berikut :
ü Dari
mulut ke mulut
Promosi
ini adalah promosi paling dasar/sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya
untuk melakukannya. Cukup dengan bercerita mulai dari keluarga,tetangga atau
teman-teman tentang usaha kita, sehingga secara tidak langsung mereka akan
menjadi konsumen awal kita dan mereka mengetahui mengenai dan memahami
keunggulan produk yang kita hasilkan dibandingkan produk lain. Dalam promosi
ini, harus dijelaskan alasan mengapa buah jeruk ini lebih enak dan rasanya
manis, karena dari proses awal perawatan atau perilaku yang di gunakan untuk
menghasilkan buah yang mantap. Secara tidak langsung, orang yang menjadi
konsumen awal tersebut akan memberitahukan kepada orang lain sehingga secara
otomatis akan menjadi konsumen selanjutnya.
ü Dengan
media internet
Karena
buah jeruk yang dihasilkan berbeda dengan buah jeruk yang lain yang mulai dari
cita rasa jeruk itu sendiri di jamin manis,segar dan sehat karena tidak
mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh, maka promosi dengan media internet
memungkinkan membuat masyarakat tertarik dengan alasan buah jeruk ini lebih
sehat karena bebas dari zat-zat berbahaya.
Promosi dengan media
internet tidak harus melalui blog, namun dapat juga melalui sosial media
seperti facebook, twitter, instagram dsb.
Hal ini dikarenakan sosial media pada masa kini menjadi hal pokok yang setiap
hari digunakan masyarakat. Selain itu, pengguna sosial media terbanyak adalah
para remaja yang sering menginginkan makanan sehat yang rendah lemak, sehingga
akan mudah tertarik dengan buah jeruk ini.
ü Pengembangan
pasar
Selain
strategi diatas, tentunya harus memiliki pasar sebagai media distribusinya.
Pasar dasar yang akan digunakan adalah warung kecil sampai pasar umum di daerah
sekitar. Namun, seiring perkembangan perusahaan nanti haruslah ada perluasan
pasar. Dalam rangka perluasan ini, direncanakan bahwa buah jeruk ini akan
dipasarkan ke pasar-pasar diluar daerah cakupan semula. Untuk pemasaran di
wilayah yang masih mudah dijangkau akan diantarkan oleh sales menggunakan
kendaraan seperti sepeda motor atau mobil biasa. Namun, apabila telah sampai
diluar daerah, pengiriman nantinya akan dilakukan dengan mobil box sebagai
upaya melindungi kualitas produk buah jeruk didalamnya.
Usaha pengembangan
pasar ini memiliki beberapa tujuan dan manfaat diantaranya : mengembangkan
perusahaan, mempercepat pergerakan produk,sehingga produk yang di hasilkan
lebih banyak, tenaga yang dibutuhkan lebih banyak dan akan mengangkat tenaga
kerja masyarakat sekitar
ü Pengembangan
produk
Pengembangan
produk sangat perlu seiring berkembangnya perusahaan nanti. Produk yang
dihasilkan disini adalah produk jeruk yang sehat bebas dari bahan-bahan kimia,
dan juga dihasilkan buah jeruk yang murah, berkualitas dan mampu bersaing
dengan buah buah jeruk ataupun buah buah
yang lainnya
2.8 Pengadaan
Sarana dan Prasarana
No
|
Uraian
|
Harga
Satuan
( Rp )
|
Jumlah
|
Satuan
|
Jumlah
(
Rp )
|
1
|
Sewa
Lahan
|
1.500.000
|
6
|
Tahun
|
9.000.000
|
2
|
Bibit
Jeruk
|
9.500
|
1000
|
Batang
|
9.500.000
|
3
|
Pupuk
Urea
|
1.500
|
500
|
Kg
|
750.000
|
4
|
Pupuk
ZA
|
1.500
|
600
|
Kg
|
900.000
|
5
|
Pupuk
KCL
|
2.500
|
200
|
Kg
|
500.000
|
6
|
Pupuk
Kandang
|
7.500
|
400
|
Karung
|
3.000.000
|
7
|
Pembelian
mesin jetpump
|
2.500.000
|
1
|
Unit
|
2.500.000
|
8
|
Pembelian kawat
brandil untuk pagar
|
5.000
|
1
|
paket
|
2.500.000
|
9
|
Selang
|
7.000
|
100
|
Meter
|
700.000
|
10
|
Obat-obatan
penyemprotan
|
1.000.000
|
1
|
Paket
|
1.000.000
|
11
|
Paralon
3 dim
|
30.000
|
40
|
Biji
|
1.200.000
|
TOTAL
|
31.550.000
|
2.9 Pola Kerjasama, Anak Binaan Usaha
Seiring pertumbuhan
perusahaan, untuk memperluas dan meningkatan kualitas perusahaan dan memiliki
anak binaan usaha perlu diadakan merger dengan
perusahaan lain. Dalam hal ini, direncanakan bahwa perusahaan Budidaya
jeruk ini akan bekerja sama dengan balai
peneliatian tanaman karena bisa mendapatkan ilmu dan bibit yang unggul.
pola kerjasama yang dilakukan selain
dari intasi pertanian juga bisa melakukan kerja sama dengan pihak jasa
penjualan yang lebih besar lagi karena nantinya produk atau hasil jeruk bisa di
kirim ke pasar moderen seperti supermarket,pasar induk buah bahkan bisa di
eksport ke luar negri.
Rencana selanjutnya adalah
memperluas kerjasama dengan pengusaha pengiriman
barang ke luar negri,mengetahui
produksi akan semakin meningkat dan mengakibatkan kelebihan
stok untuk pasar lokal. Selama
kerjasama dapat terjalin, secara pelan-pelan akan melakukan perencanaan kembali
untuk membangun home industry yang
serupa sebagai anak binaan usaha.
2.10 Kepedulian Ke Lingkungan Sekitar
kepedulian
terhadap masyarakat sekitar merupakn syarat untuk berdirinya sebuah usaha,
kepedulian terhadap lingkungan yang dilakukan dalam pendirian Home Industry diantaranya :
1. tidak
membuang sampah/ limbah sembarangan
2. mendirikan
tempat seperti gazebo sebagai sanggar kegiatan anak belajar
3. mengambil/merekrut
tenaga kerja masyarakat sekitar
4. memberikan
ilmu/ penyuluhan teknik budidaya jeruk yang baik dan benar
BAB III
PENUTUP
Demikian
proposal pendirian Home Industry Budidaya
Jeruk ini diajukan sebagai gambaran dan pedoman dalam perancangan pendiriannya.
Dengan tujuan dan manfaat yang telah direncanakan, semoga pendirian usaha ini
segera terwujud dan bermanfaat bagi warga sekitar, masyarakat konsumen maupun
untuk daerah.