Senin, 28 Desember 2015

tugas proposal usaha budidaya jeruk

proposal pengajuan
BUDIDAYA TANAMAN JERUK
“cv sweet citrus”
 

oleh :
ani setiyati
7822


PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 ( STM PEMBANGUNAN ) TEMANGGUNG
KOMPETENSI KEAHLIAN
AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN
Jl. Kadar Maron Sidorejo, Kotak Pos 104, Telp (0293) 4901639
Temanggung 56221
2015-2016


Kata pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan taufik dan karunia-Nya sehinnga saya dapat menyellessaikan proposal pendirian perusahaan ini tanpa halangan yang berarti.
Proposal ini memuat berbagai hal antara lain berisi tentang latar belakang, tujuan, visi misi, serta lampiran-lampiran sebagai penjelas.
Penyusun proposal ini tidak lepas dari bantuan  serta peran serta dari berbagai pihak. Maka dari itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai  pihak yang telah membantu penyusunan proposal ini.
Harapan kami proposal ini dapat menjadi acuan atau pedoomandalam melaksanakan pendirian perusahhan home industry. Namun demikian kami menyadari bahwa proposal ininmasih belum sempurna untuk itu kami mengharap saran dan bimbingan serta kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini.


Batu, 31 desember 2015


PENYUSUN













BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Buah jeruk ( citrus sp ) Merupakan salah satu jenis Buah-Buahan yang paling banyak digemari oleh masyrakat kita,Oleh karena itu tidaklah mengherankan, jika perkembanagan Tanaman jeruk pada Dekade 1970, hingga 1980 mengalami perubahan populasi yang sangat tajam .
Pada saat ini sebagian besar petani Buah Menyadari, Bahwa Komoditas buah jeruk memang dapat meningkatkan tarak hidup masyarakat terutamajenis komoditas jeruk keprok yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi tahan simpan dan mudah penyimpananya.
Di samping itu buah jeruk banyak menggandung vitamin, Terutama vitamin C dan vitamin A, Buah jeruk tersedia pada sepanjang tahun. Karena tanaman jeruk tidak mengenal musim berbunga yang khusus, di samping itu tanaman jeruk dapat ditanam dimana saja baik dataran rendah maupun dataran tinggi.
Dengan permintaan akan buah jeruk sangat tinggi di pasaran sekarang,maka dari itu menanan tanaman jeruk menjadi peluan bisnis yang sangat bagus apalagi di daerah Temanggung Jawa Tengah belum banyak yang menanam tanam jeruk.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pendirian usaha budidaya tanaman jeruk ini adalah sebagai berikut :
1.    menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar perusahaan
2.    untuk memperoleh keuntungan dari budidaya jeruk
3.    memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun luar negri yang kekurangn stock jeruk (supermarket,pasar daerah,maupun konsumen)
4.    mengajak masyarakat untuk tahu bagaimana cara budidaya jeruk yang baik dan benar
1.3 VISI
1.    Membangun sebuah usaha (Home Industry) yang bergerak di bidang budidaya tanaman jeruk
1.4 MISI
1.      untuk mengembangkan hasil produk lokal daerah
2.      untuk mengurangi ketergantungan terhadap jeruk import dari luar negri
3.      Membangun sumberdaya manusia agar lebih terampil dalam budidaya jeruk
4.      Mengurangi pengangguran khususnya daerah sekitar industri





    
BAB II
ISI
2.1 Nama Perusahaan
cv SWEET CITRUS
2.2 Komoditas Perusahaan
BUDIDAYA TANAMAN JERUK
2.3          Penanganan Quality Control Perusahaan
               Untuk Qualiti control pada bididaya tanman sedikit berbeda dari Qualiti kontrol yang ada di pabrik pengolahan makanan karena secara bahan,alat dan tata caranya berbeda,di bawah ini Quality control pada budidaya tanaman jeruk meliputi sebagai berikut :
SYARAT TUMBUH JERUK
1.      Iklim
·         Kecepatan angin yg lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. utk daerah yg intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dgn arah angin.
·         Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan utk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yg cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
·         Temperatur optimal antara 25-30°C namun ada yg masih dapat tumbuh normal pada 38°C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20°C.
·         Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yg terlindung dari sinar matahari.
·         Kelembaban optimum utk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.
2.      Media Tanam
·         Tanah yg baik utk budidaya jeruk adalah lempung sampai lempung berpasir dgn fraksi liat 7- 27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.
·         Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok utk budidaya jeruk.
·         Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok utk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5 dgn pH optimum 6.
·         Air tanah yg optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yg mengandung garam sekitar 10%.
·         Tanaman jeruk dapat tumbuh dgn baik di daerah yg memiliki kemiringan sekitar 30°
3. Ketinggian Tempat
Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi tergantung pada spesies:
Macam Varietas
Ketinggian Tempat
( MDPL )
Keprok Madura
1 - 1000
Batu SS , Keprok Garut
700 – 1200
Manis punten , waturejo , WHO , VLO
700 – 1200
Siem
0 – 700
Besar Nambangan , Bali , Gulung
0 – 700
.
2.3.1 Process Quality Control
Merupakan pengendalian mutu dalam proses Budidaya tanaman jeruk
A. Pembibitan

1.      Persyaratan Bibit
Bibit jeruk yg biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit yg baik adalah yg bebas penyakit, mirip dgn induknya (true to type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran bibit.

v  Syarat bibit bermutu :
Ø  Bibit harus bersetifikasi / berlabel biru (dikeluarkan oleh BPSB)
Ø  Bibit berasal dari okulasi
Ø  Ditanam di polibang
Ø  Umur ± 10 —12 bulan
Ø  Mengalami 2x pertunasan
2.       Penyiapan Bibit
Bibit yg biasa digunakan utk budidaya jeruk didapatkan dgn cara generatif dan vegetatif.

3.      Teknik Penyemaian Bibit

a) Cara generatif
Biji diambil dari buah dgn cara memeras buah yg telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yg tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya
hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).

b) Cara Vegetatif Jeruk
Metode yg lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. utk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yg dipilih dari jenis jeruk dgn perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yg biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.


Ø  Pengolahan Media Tanam Jeruk

Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yg akan ditamani dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi utk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini:
Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
Manis : jarak tanam 7 x 7 m
Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m
Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yg belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dgn tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dgn pupuk kandang secukupnya. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di tanah sawah.

Ø  Teknik Penanaman

Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
  • pengurangan daun dan ranting yang berlebihan
  • pembukaan polybag, jangan sampai ikut tertimbun ketanah
  • Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat.
  • Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.
Ø  Pemeliharaan Tanaman
  1. Penyulaman : Dilakukan pada tanaman yg tidak tumbuh.
  2. Penyiangan : Gulma dibersihkan sesuai dgn frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
  3. Pembubunan : Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yg tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
  4. Pemangkasan : Pemangkasan bertujuan utk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yg sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yg kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dgn fungisida atau lilin utk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yg sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
  5. Pemupukan : Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut:
No
Nama Pupuk yang di gunakan
1
Urea
2
ZA
3
KCL
4
Pupuk Kandang

6.      Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.

7.      Penjarangan Buah jeruk : Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yg dibuang meliputi buah yg sakit, yg tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.

Ø  HAMA DAN PENYAKIT
v  HAMA TANAMAN JERUK
  1. Kutu loncat (Diaphorina citri.)
    • Bagian yg diserang adalah tangkai, kuncup daun, tunas, daun muda.
    • Gejala: tunas keriting, tanaman mati.
    • Pengendalian: menggunakan insektisida bahan aktif dimethoate (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC), Monocrotophos (Azodrin 60 WSC) dan endosulfan (Thiodan 3G, 35 EC dan Dekasulfan 350 EC). Penyemprotan dilakukan menjelang dan saat bertunas, Selain itu buang bagian yg terserang.
2.      Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.)
    • Bagian yg diserang adalah tunas muda dan bunga.
    • Gejala: daun menggulung dan membekas sampai daun dewasa.
    • Pengendalian: menggunakan insektisida dgn bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC), Dimethoate (Perfecthion, Rogor 40 EC, Cygon), Diazinon (Basudin 60 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Malathion (Gisonthion 50 EC).
  1. Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.)
    • Bagian yg diserang adalah daun muda.
    • Gejala: alur melingkar transparan atau keperakan, tunas/daun muda mengkerut, menggulung, rontok.
    • Pengendalian: semprotkan insektisida dgn bahan aktif Methidathion (Supracide 40 EC, Basudin 60 EC), Malathion (Gisonthion 50 EC, 50 WP)< Diazinon (Basazinon 45/30 EC). Kemudian daun dipetik dan dibenamkan dalam tanah.

    •  
  2. Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp)
    • Bagian yg diserang adalah tangkai, daun dan buah.
    • Gejala: bercak keperak-perakan atau coklat pada buah dan bercak kuning atau coklat pada daun.
    • Pengendalian: semprotkan insektisida Propargite (Omite), Cyhexation (Plictran), Dicofol (Kelthane), Oxythioquimox (Morestan 25 WP, Dicarbam 50 WP).
  3. Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)
    • Bagian yg diserang adalah buah.
    • Gejala: lubang yg mengeluarkan getah.
    • Pengendalian: memetik buah yg terinfeksi kemudian menggunakan insektisida Methomyl (Lannate 25 WP, Nudrin 24 WSC), Methidathion (Supracide 40 EC) yg disemprotkan pada buah berumur 2-5 minggu.
  4. Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.)
    • Bagian yg diserang Helopeltis antonii.
    • Gejala: bercak coklat kehitaman dgn pusat berwarna lebih terang pada tunas dan buah muda, bercak disertai keluarnya cairan buah yg menjadi nekrosis.
    • Pengendalian: semprotkan insektisida Fenitrotionmothion (Sumicidine 50 EC), Fenithion (Lebaycid), Metamidofos (Tamaron), Methomil (Lannate 25 WP).
  5. Ulat penggerek bunga dan puru buah (Prays sp.)
    • Bagian yg diserang adalah kuncup bunga jeruk manis atau jeruk bes.
    • Gejala: bekas lubang-lubang bergaris tengah 0,3-0,5 cm, bunga mudah rontok, buah muda gugur sebelum tua.
    • Pengendalian: gunakan insektisida dgn bahan aktif Methomyl (Lannate 25 WP) dan Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian buang bagian yg diserang.
  6. Thrips (Scirtotfrips citri.)
    • Bagian yg diserang adalah tangkai dan daun muda.
    • Gejala: helai daun menebal, tepi daun menggulung ke atas, daun di ujung tunas menjadi hitam, kering dan gugur, bekas luka berwarna coklat keabu-abuan kadang-kadang disertai nekrotis.
    • Pengendalian: menjaga agar tajuk tanaman tidak terlalu rapat dan sinar matahari measuk ke bagian tajuk, hindari memakai mulsa jerami. Kemudian gunakan insektisida berbahan aktif Difocol (Kelthane) atau Z-Propargite (Omite) pada masa bertunas.
  7. Kutu dompolon (Planococcus citri.)
    • Bagian yg diserang adalah tangkai buah.
    • Gejala: berkas berwarna kuning, mengering dan buah gugur.
    • Pengendalian: gunakan insektisda Methomyl (Lannate 25 WP), Triazophos (Fostathion 40 EC), Carbaryl (Sevin 85 S), Methidathion (Supracide 40 EC). Kemudian cegah datangnya semut yg dapat memindahkan kutu.
  8. Lalat buah (Dacus sp.)
    • Bagian yg diserang adalah buah yg hampir masak.
    • Gejala: lubang kecil di bagian tengah, buah gugur, belatung kecil di bagian dalam buah.
    • Pengendalian: gunakan insektisida Fenthion (Lebaycid 550 EC), Dimethoathe (Roxion 40 EC, Rogor 40 EC) dicampur dgn Feromon Methyl-Eugenol atau protein Hydrolisate.
  9. Kutu sisik (Lepidosaphes beckii Unaspis citri.)
    • Bagian yg diserang daun, buah dan tangkai.
    • Gejala: daun berwarna kuning, bercak khlorotis dan gugur daun. Pada gejala serangan berat terlihat ranting dan cabang kering dan kulit retak buah gugur.
    • Pengendalian: gunakan pestisida Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G, Basazinon 45/30 EC), Phosphamidon (Dimecron 50 SCW), Dichlorophos (Nogos 50 EC), Methidhation (Supracide 40 EC).
  10. Kumbang belalai (Maeuterpes dentipes.)
    • Bagian yg diserang adalah daun tua pada ranting atau dahan bagian bawah.
    • Gejala: daun gugur, ranting muda kadang-kadang mati.
    • Pengendalian: perbaiki sanitasi kebun, kurangi kelembaban perakaran. Kemudian gunakan insektisida Carbaryl (Sevin 85 S) dan Diazinon (Basudin 60 EC, 10 G).
  1. CVPD
    • Penyebab: Bacterium like organism dgn vektor kutu loncat Diaphorina citri.Bagian yg diserang: silinder pusat (phloem) batang.
    • Gejala: daun sempit, kecil, lancip, buah kecil, asam, biji rusak dan pangkal buah oranye.
    • Pengendalian: gunakan tanaman sehat dan bebas CVPD. Selain itu penempatan lokasi kebun minimal 5 km dari kebun jeruk yg terserang CVPD. Gunakan insektisida utk vektor dan perhatikan sanitasi kebun yg baik.
  2. Tristeza
    • Penyebab: virus Citrus tristeza dgn vektor Toxoptera. Bagian yg diserang jeruk manis, nipis, besar dan batang bawah jeruk Japanese citroen.
    • Gejala: lekuk batang , daun kaku pemucatan, vena daun, pertumbuhan terhambat.
    • Pengendalian: perhatikan sanitasi kebun, memusnahkan tanaman yg terserang, kemudian kendalikan vektor dgn insektisida Supracide atau
      Cascade.
  3. Woody gall (Vein Enation)
    • Penyebab: virus Citrus Vein Enation dgn vektor Toxoptera citridus, Aphis gossypii. Bagian yg diserang: Jeruk nipis, manis, siem, Rough lemon dan Sour
      Orange.
    • Gejala: Tonjolan tidak teratur yg tersebar pada tulang daun di permukaan daun.
    • Pengendalian: gunaan mata tempel bebas virus dan perhatikan sanitasi lingkungan.
  4. Blendok
    • Penyebab: jamur Diplodia natalensis. Bagian yg diserang adalah batang atau cabang.
    • Gejala: kulit ketiak cabang menghasilkan gom yg menarik perhatian kumbang, warna kayu jadi keabu-abuan, kulit kering dan mengelupas.
    • Pengendalian: pemotongan cabang terinfeksi, bekas potongan diberi karbolineum atau fungisida Cu. dan fungisida Benomyl 2 kali dalam setahun.

5.      Embun tepung
    • Penyebab: jamur Odidium tingitanium. Bagian yg diserang adalah daun dan tangkai muda.
    • Gejala: tepung berwarna putih di daun dan tangkai muda.
    • Pengendalian: gunakan fungisida Pyrazophos (Afugan) dan Bupirimate (Nimrot 25 EC).
  1. Kudis
    • Penyebab: jamur Sphaceloma fawcetti. Bagian yg diserang adalah daun, tangkai atau buah.
    • Gejala: bercak kecil jernih yg berubah menjadi gabus berwarna kuning atau oranye.
    • Pengendalian: pemangkasan teratur. Kemudian gunakan Fungisida Dithiocarbamate /Benomyl (Benlate).
  2. Busuk buah
    • Penyebab: Penicillium spp. Phytophtora citriphora, Botryodiplodia theobromae. Bagian yg diserang adalah buah.
    • Gejala: terdapat tepung-tepung padat berwarna hijau kebiruan pada permukaan kulit.
    • Pengendalian: hindari kerusakan mekanis, celupkan buah ke dalam air panas/fungisida benpmyl, pelilinan buah dan pemangkasan bagian bawah pohon.
  3. Busuk akar dan pangkal batang
    • Penyebab: jamur Phyrophthoranicotianae. Bagian yg diserang adalah akar dan pangkal batang serta daun di bagian ujung dahan berwarna kuning.
    • Gejala: tunas tidak segar, tanaman kering.
    • Pengendalian: pengolahan dan pengairan yg baik, sterilisasi tanah pada waktu penanaman, buat tinggi tempelan minimum 20 cm dari permukaan tanah.
  4. Buah gugur prematur
    • Penyebab: jamur Fusarium sp. Colletotrichum sp. Alternaria sp. Bagian yg diserang: buah dan bunga
    • Gejala: dua-empat minggu sebelum panen buah gugur.
    • Pengendalian: Fungisida Benomyl (Benlate) atau Caprafol.
  5. Jamur upas
    • Penyebab: Upasia salmonicolor. Bagian yg diserang adalah batang.
    • Gejala: retakan melintang pada batang dan keluarnya gom, batang kering dan sulit dikelupas.
    • Pengendalian: kulit yg terinfeksi dikelupas dan disaput fungisida carbolineum. Kemudian potong cabang yg terinfeksi.
  6. Kanker
    • Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris Cv. Citri. Bagian yg diserang adalah daun, tangkai, buah.
    • Gejala: bercak kecil berwarna hijau-gelap atau kuning di sepanjang tepi, luka membesar dan tampak seperti gabus pecah dgn diameter 3-5 mm.
    • Pengendalian: Fungisida Cu seperti Bubur Bordeaux, Copper oxychlorida. Selain itu utk mencegah serangan ulat peliang daun adalah dgn mencelupkan mata tempel ke dalam 1.000 ppm Streptomycin selama 1 jam.

2.3.2 Out Going Process Quality Control  (OQC/Finished Good)
          Finished Good atau barang  jadi adalah barang-barang yang sudah selesai diproses dalam suatu proses produksi dan telah siap dipasarkan. Barang jadi hasil proses pengemasan sekunder akan langsung dikirim ke gudang FG (Finished Good)
        Apabila dinyatakan baik, maka prosuk siap dipasarkan. Metode pengeluaran produk ini sebisa mungkin menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Dengan sistem ini, tidak akan ada penumpukan produk dalam gudang.

Ø  PANEN JERUK
v  Ciri dan Umur Panen
Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu, tergantung jenis/varietasnya.
v  Cara Panen
Buah dipetik dgn menggunakan gunting pangkas.
v  Perkiraan Produksi
Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yg dapat mencapai 40 ton/ha.

Ø  PASCAPANEN
v  Pengumpulan
Di kebun, buah dikumpulkan di tempat yg teduh dan bersih. Pisahkan buah yg mutunya rendah, memar dan buang buah yg rusak. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yg biasanya terdiri atas 4 kelas. Kelas A adalah buah dgn diameter dan berat terbesar sedangkan kelas D memiliki diameter dan berat terkecil.

v  Penyortiran dan Penggolongan
Setelah buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan dari buah yg busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dgn ukuran dan jenisnya.

v  Penyimpanan
Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yg sehat dan bersih dgn temperatur ruangan 8-10 derajat C.

v  Pengemasan
Sebelum pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang bambu/kayu tebal yg tidak terlalu berat utk kebutuhan lokal dan kardus utk ekspor. Pengepakan jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. Buah disusun sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah tidak dapat bergerak. Wadah utk mengemas jeruk berkapasitas 50-60 kg.

Ø  STANDAR PRODUKSI

ü  Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh dan cara pengemasan.
ü  Diskripsi
Jeruk keprok adalah buah dari tanaman jeruk keprok (Citrus reticulata LOUR) yg berkulit mudah dikupas, dalam keadaan cukup tua, utuh segar dan bersih.
ü  Klasifikasi dan Standar Mutu
Jeruk keprok digolongkan dalam 4 (empat) ukuran yaitu kelas A, B, C dan D, berdasarkan berat tiap buah, yg masing-masing digolongkan dalam 2 (dua) jenis mutu, yaitu Mutu I dan Mutu II.
  • Kelas A: diameter ˜ 7,1 cm atau ˜ 151 gram/buah.
  • Kelas B: diameter 6,1–7,0 cm atau 101–150 gram/buah
  • Kelas C: diameter 5,1–6,0 cm atau 51–100 gram/buah
  • Kelas D: diameter 4,0–5,0 cm atau ˜ 50 gram/buah
Adapun syarat mutu buah jeruk keprok adalah sebagai berikut :
  1. Keasamaan sifat varietas: Seragam, cara uji organoleptik
  2. Tingkat ketuaan: Tua, tidak terlalu matang, cara uji organoleptik
  3. Kekerasan: Cukup keras, cara uji organoleptik
  4. Ukuran: Kurang seragam, cara uji SP-SMP-309-1981
  5. Kerusakan, % (jml/jml): maks 5-10, cara uji SP-SMP-310-1981
  6. Kotoran: bebas, bebas, cara uji organoleptik
  7. Busuk % (jml/jml): maks.1-2, cara uji SP-SMP-311-1981
ü  Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti terlihat di bawah ini. Dari setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dari bagian atas, tengah dan bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah utk dianalisis.
  1. Jumlah kemasan dalam partai (lot) sampai dgn 100, contoh yg diambil 5.
  2. Jumlah kemasan dalam partai (lot)101 sampai dgn 300, contoh yg diambil 7.
  3. Jumlah kemasan dalam partai (lot) 301-500, contoh yg diambil 9.
  4. Jumlah kemasan dalam partai (lot) 501-1000, contoh yg diambil 10.
  5. Jumlah kemasan dalam partai (lot) lebih dari 1000, contoh yg diambil 15 (minimum).
Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yg berpengalaman atau dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dgn badan hukum.
ü  Pengemasan
Buah jeruk dikemas dgn peti kayu/bahan lain yg sesuai dgn berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label yg bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal.

2.4 Penanganan Limbah Perusahaan
      Pada umumnya budidaya tanaman jeruk tidak memiliki banyak limbah. Limbah yang dihasilkan dari budidaya tanam jeruk adalah plastik bekas pupuk saja karena sebagian besar dari tanaman bisa membusuk dan menjadi pupuk organik.

2.5 HRD dan Standar Pegawai Perusahaan
HRD atau Human Resourches Developmen bertugas mencari atau menyeleksi pekerja yang akan bekerja didalam perusahaan budidaya tanaman jeruk. Untuk mendapatkan pekerja  seperti yang diinginkan, perlu diadakan klasifikasi standar yang harus dicapai. Namun untuk kisaran Home Industry standar pekerja perusahaan disamakan. Persyaratan tersebut meliputi :
1.      Pria/wanita max 30 tahun
2.      Pendidikan minimal smk/sma sedrajat
3.      mau bekerja keras
4.      Jujur, terampil, cekatan dan bertanggung jawab
5.      Bersedia bekerja lembur
6.      Bersedia mendapat upah sesuai kebijakan yang telah disepakati sebelumnya
7.      Diutamakan berdomisili daerah sekitar perusahaan



2.6  Produk Hasil Olahan dan Sasaran Pemakaian Lokal/ekspor
2.6.1 Produk Yang di Hasilkan
  • Produk yang di hasilkan di di skala Home Industri ini adalah Buah jeruk segar yang  banyak mengandung vitamin C, yang dinikmati secara langsung dikebun ataupun pesanan diantar sampai tempat tujuan
2.6.2 Sasaran Pemakai Produk
Buah jeruk adalah buah yang dapat dikonsumsi oleh semua usia. buah jeruk ini akan ditargetkan dipasarkan dengan beberapa fase, diantaranya :
ü  Jangka Pendek
         Untuk rencana jangka pendek, buah jeruk  ini akan di pasarkan sebagai produk buah lokal di pasar daerah sekitar. Dengan bantuan penadah di pasar tersebut, produk buah  akan didistribusikan kepada pelanggan.
ü  Jangka Menengah
         Seiring perkembangan budidaya jeruknya lebih berkembang, pendistribusian seperti jangka pendek tidak akan seimbang dengan jumlah produk buah jeruk hasil budidaya. Perluasan area pemasaran pada jangka menengah akan diadakan sampai ke luar kota. Target yang dituju adalah pasar-pasar di luar kota.
ü  Jangka Panjang
         Untuk jangka yang akan datang,seiring dengan kualitas buah jeruk yang di hasilkan dan metode penanamannya yang semakin di padukan dengan ilmu pendidikan, produk buah ini akan direncanakan untuk di pasarkan di luar provinsi. Namun, untuk jangka panjang ini diperlukan waktu yang cukup lama, mengetahui untuk pemasaran luas perlu diadakan peningkatan kualitas produk buah jeruk dahulu.
2.7          Sistem Pemasaran Produk/Jasa
Dalam pemasaran produk buah jeruk ini strategi atau sistem pemasaran yang akan diambil adalah sebagai berikut :


ü  Dari mulut ke mulut
Promosi ini adalah promosi paling dasar/sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakukannya. Cukup dengan bercerita mulai dari keluarga,tetangga atau teman-teman tentang usaha kita, sehingga secara tidak langsung mereka akan menjadi konsumen awal kita dan mereka mengetahui mengenai dan memahami keunggulan produk yang kita hasilkan dibandingkan produk lain. Dalam promosi ini, harus dijelaskan alasan mengapa buah jeruk ini lebih enak dan rasanya manis, karena dari proses awal perawatan atau perilaku yang di gunakan untuk menghasilkan buah yang mantap. Secara tidak langsung, orang yang menjadi konsumen awal tersebut akan memberitahukan kepada orang lain sehingga secara otomatis akan menjadi konsumen selanjutnya.
ü  Dengan media internet
Karena buah jeruk yang dihasilkan berbeda dengan buah jeruk yang lain yang mulai dari cita rasa jeruk itu sendiri di jamin manis,segar dan sehat karena tidak mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh, maka promosi dengan media internet memungkinkan membuat masyarakat tertarik dengan alasan buah jeruk ini lebih sehat karena bebas dari zat-zat berbahaya.
Promosi dengan media internet tidak harus melalui blog, namun dapat juga melalui sosial media seperti facebook, twitter, instagram dsb. Hal ini dikarenakan sosial media pada masa kini menjadi hal pokok yang setiap hari digunakan masyarakat. Selain itu, pengguna sosial media terbanyak adalah para remaja yang sering menginginkan makanan sehat yang rendah lemak, sehingga akan mudah tertarik dengan buah jeruk ini.
ü  Pengembangan pasar
Selain strategi diatas, tentunya harus memiliki pasar sebagai media distribusinya. Pasar dasar yang akan digunakan adalah warung kecil sampai pasar umum di daerah sekitar. Namun, seiring perkembangan perusahaan nanti haruslah ada perluasan pasar. Dalam rangka perluasan ini, direncanakan bahwa buah jeruk ini akan dipasarkan ke pasar-pasar diluar daerah cakupan semula. Untuk pemasaran di wilayah yang masih mudah dijangkau akan diantarkan oleh sales menggunakan kendaraan seperti sepeda motor atau mobil biasa. Namun, apabila telah sampai diluar daerah, pengiriman nantinya akan dilakukan dengan mobil box sebagai upaya melindungi kualitas produk buah jeruk didalamnya.
Usaha pengembangan pasar ini memiliki beberapa tujuan dan manfaat diantaranya : mengembangkan perusahaan, mempercepat pergerakan produk,sehingga produk yang di hasilkan lebih banyak, tenaga yang dibutuhkan lebih banyak dan akan mengangkat tenaga kerja masyarakat sekitar
ü  Pengembangan produk
Pengembangan produk sangat perlu seiring berkembangnya perusahaan nanti. Produk yang dihasilkan disini adalah produk jeruk yang sehat bebas dari bahan-bahan kimia, dan juga dihasilkan buah jeruk yang murah, berkualitas dan mampu bersaing dengan buah buah jeruk  ataupun buah buah yang lainnya
2.8       Pengadaan Sarana dan Prasarana
No
Uraian
Harga Satuan
 (  Rp )
Jumlah
Satuan
Jumlah
( Rp )
1
Sewa Lahan
1.500.000
6
Tahun
9.000.000
2
Bibit Jeruk
9.500
1000
Batang
9.500.000
3
Pupuk Urea
1.500
500
Kg
750.000
4
Pupuk ZA
1.500
600
Kg
900.000
5
Pupuk KCL
2.500
200
Kg
500.000
6
Pupuk Kandang
7.500
400
Karung
3.000.000
7
Pembelian mesin jetpump
2.500.000
1
Unit
2.500.000
8
Pembelian kawat brandil untuk pagar
5.000
1
paket
2.500.000
9
Selang
7.000
100
Meter
700.000
10
Obat-obatan penyemprotan
1.000.000
1
Paket
1.000.000
11
Paralon 3 dim
30.000
40
Biji
1.200.000
TOTAL
31.550.000


2.9          Pola Kerjasama, Anak Binaan Usaha
Seiring pertumbuhan perusahaan, untuk memperluas dan meningkatan kualitas perusahaan dan memiliki anak binaan usaha perlu diadakan merger dengan perusahaan lain. Dalam hal ini, direncanakan bahwa perusahaan Budidaya jeruk ini akan bekerja sama dengan balai peneliatian tanaman karena bisa mendapatkan ilmu dan bibit yang unggul.
pola kerjasama yang dilakukan selain dari intasi pertanian juga bisa melakukan kerja sama dengan pihak jasa penjualan yang lebih besar lagi karena nantinya produk atau hasil jeruk bisa di kirim ke pasar moderen seperti supermarket,pasar induk buah bahkan bisa di eksport ke luar negri.
Rencana selanjutnya adalah memperluas kerjasama dengan pengusaha pengiriman barang ke luar negri,mengetahui produksi akan semakin meningkat dan mengakibatkan kelebihan stok untuk pasar lokal. Selama kerjasama dapat terjalin, secara pelan-pelan akan melakukan perencanaan kembali untuk membangun home industry yang serupa sebagai anak binaan usaha.
2.10     Kepedulian Ke Lingkungan Sekitar
kepedulian terhadap masyarakat sekitar merupakn syarat untuk berdirinya sebuah usaha, kepedulian terhadap lingkungan yang dilakukan dalam pendirian Home Industry diantaranya :
1.      tidak membuang sampah/ limbah sembarangan
2.      mendirikan tempat seperti gazebo sebagai sanggar kegiatan anak belajar
3.      mengambil/merekrut tenaga kerja masyarakat sekitar
4.      memberikan ilmu/ penyuluhan teknik budidaya jeruk yang baik dan benar





BAB III
PENUTUP
Demikian proposal pendirian Home Industry Budidaya Jeruk ini diajukan sebagai gambaran dan pedoman dalam perancangan pendiriannya. Dengan tujuan dan manfaat yang telah direncanakan, semoga pendirian usaha ini segera terwujud dan bermanfaat bagi warga sekitar, masyarakat konsumen maupun untuk daerah.